Cari Blog Ini

Rabu, 06 April 2011

Contoh Metode Penelitian Komunikasi


Pengaruh Gaya Penulisan Koran TEMPO Mengenai Berita Hari Anti-Korupsi Dalam Pembentukkan Opini Masyarakat



BAB I
PENDAHULUAN
 
1.1 Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat tengah dihadapi pemberitaan yang masih hangat, yaitu mengenai Hari Anti-Korupsi Internasional. Background sebenarnya hari tersebut memang sekedar memperingati sewajarnya saja. Namun, tersirat kabar bahwa hari Anti-Korupsi tersebut akan digelar pula demonstrasi secara besar-besaran dari seluruh elemen masyarakat tak terkecuali mahasiswa dan LSM-LSM. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa hari yang diperingati tepat 9 Desember 2009 itu, adalah hari REFORMASI jilid 2.

Tentu semua akan mendapat perhatian seluruh kalangan masyarakat, dan maka dari itu Saya menganalisa pra-peristiwa dari sudut pandang pemberitaan sebuah media cetak di Indonesia, yaitu Koran TEMPO. Media ini sudah dikenal kebanyakan masyarakat dari gaya penulisan yang ‘berani’ dan agak ‘usil’ dalam mengangkat sebuah berita yang sedang hangat.

Dari pada itu, rumusan masalah ini diangkat untuk mengetahui, secara substansial gaya penulisan dari tiap berita yang disebarluaskan setiap harinya dalam bentuk koran kepada masyarakat khususnya Tanjung Duren Barat.


1.2 Rumusan Masalah

Seberapa besar pengaruh gaya penulisan koran TEMPO mengenai berita Hari Anti-Korupsi dalam pembentukkan opini masyarakat Tanjung Duren Barat ?



1.3 Tujuan Penelitian

Masyarakat dituntut untuk mengikuti setiap kasus yang terjadi di Negara mereka ini. Sehari saja masyarakat tertinggal berita dengan apa yang terjadi di Indonesia, maka dapat dikatakan mereka tak acuh terhadap Negaranya sendiri. Indonesia kini tertinggal jauh dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap negara-negara tetangga, misalnya Malaysia, Singapore, China dan sebagainya. Untuk itu, masyarakat diminta agar selalu kritis dengan segala permasalahan yang terjadi, dan menjadi penentu kemajuan atas Bangsa Indonesia.



1.4 Kegunaan dan Manfaat Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat mengenai kasus Hari Anti-Korupsi tersebut. Dapat membuat opini yang tidak salah kaprah karena telah mengetahui gaya penulisan dari koran TEMPO secara komprehensif. Jadi tidak hanya ikut-ikutan meneriakkan Keadilan, kesejahteraan, bahkan kemakmuran, tanpa mengetahui duduk permasalahan yang terjadi sebenarnya. Dengan tidak mengesampingkan seluruh elemen masyarakat, tulisan ini dapat pula untuk dikaji bersama agar kredibilitas media TEMPO sendiri dapat terbukti.


BAB II
KERANGKA TEORI/TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN


Metode : Kualitatif.

Dalam penelitian ini, berhubungan langsung dengan teori Uses and Gratification. Dimana dalam teori tersebut menekankan massa sebagai persuasi. Seperti yang dituliskan oleh Elihu Katz (1959), penelitian komunikasi pada saat itu kebanyakan bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan “Apa yang dilakukan media terhadap orang banyak?.” Dia menyebut sejumlah kajian sejenis yang sudah dilakukan. Yang cukup mengundang pertanyaan adalah kajian yang dilakukan oleh Berelson (1965). Kajian tersebut berjudul “What ‘Missing the Newspaper’ Means” (“ Apa artinya ‘Melewatkan Surat Kabar’ ”), sebuah kajian pada tahun 1949 yang dilakukan dengan mewawancarai orang mengenai apa yang mereka lewatkan selama terjadi pemogokkan surat kabar.

Tinjauan Pustaka: Teori Komunikasi Edisi Kelima (Sejarah, Metode dan Terapan dalam Media Massa), Teknik Praktis Riset Komunikasi;disertasi contoh praktis riset media, publik relations, advertising, komunikasi organisasi dan pemasaran.




BAB III
PROSEDUR PENELITIAN


Mewawancarai divisi keredaksian dari koran TEMPO yang terbit setiap harinya itu. Langkah awal adalah mengunjungi kantor dari koran TEMPO yang berada di daerah Palmerah, Jakarta Barat. Kemudian menemui karyawan yang berada di kantor TEMPO tersebut, untuk meminta keterangan secara detail. Keterangan pertama didapatkan dari wartawan yang berada di tempat saat itu. Lalu, kepada redaktur pelaksana koran TEMPO, berlanjut pada redaktur dan Pemimpin Redaksi. Jika sampai di bagian tersebut informasi mengenai teknik penulisan koran TEMPO belum ‘tergali’, dapat diteruskan pada pendiri TEMPO yaitu Goenawan Mohamad ataupun Bambang Harimurti.

Dalam prosedur penelitian ini, narasumber diminta untuk memberikan informasi secara mendalam (Deep report) dan dapat mencakup apa yang memang menjadi bagian pada penelitian ini, yaitu mengenai gaya penulisan koran TEMPO sendiri.

Dengan demikian kita dapat menelisik secara dalam dari awal peliputan berita sampai proses editing dilakukan dan tata bahasa yang lazim digunakan koran TEMPO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar